Dian Hendrawan

Keluarga, Kesehatan, Motivasi & Inspirasi, Resensi Buku, Review, Event

  • Home
  • Family
    • Keluarga
    • Parenting
    • Kuliner
  • Health
  • Motivation&Inspiration
  • Resensi Buku
  • Review
  • Event
  • Contact Us

Bandung, wisuda bukanlah akhir, melainkan momentum cerita dan pengalaman baru untuk dijadikan pendorong serta motivasi untuk terus melakukan kegiatan pembelajaran yang tiada henti. Demikian Motivasi yang disampaikan oleh Ketua STTBandung, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom., M.T. kepada para wisudawan dan wisudawati pada Wisuda STT Bandung XVII yang diadakan pada tanggal 21 Mei 2022 di Trans Convention Centre – The Trans Luxury Hotel, Bandung.

Wisuda STT Bandung XVII ini dihadiri oleh: Ketua STT Bandung, Muchammad Naseer, S.Kom., Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Bapak Dr. Lukman, ST., M.Hum., Founder dan CEO SMEsHUB Indonesia, Bapak Lutpi Ginanjar, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV, Dr. M. Samsuri, S.Pd., MT., Pembina Yayasan LPPI Bandung, Prof. Dr. I Made Bandem, MA., Ketua Yayasan LPPI Bandung Dr. Dadang Hermawan dan beserta Pengurus Yayasan LPPI Bandung, Para Mitra Kerja Sama STT Bandung, Ketua STT Bandung beserta jajaran, Para Undangan dan Pendamping beserta Wisudawan-wisudawati STT Bandung XVII yang berbahagia.

Dengan iringan lagu Gaudeamus Igitur, senat STT Bandung memasuki ruang Wisuda. Setelah dibuka dengan tarian Sancang Gugat dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka acara dibuka dengan Laporan Ketua STT Bandung, Bapak Muchammad Naseer, S.Kom., M.T.

Suatu hal yang menggembirakan sekali bahwa acara wisuda dapat dilakukan secara luring, mengingat dua tahun sebelumnya dilakukan secara daring dan hybrid. Pandemi COVID-19 memaksa semua kegiatan dibatasi dan dilakukan dengan protokoler kesehatan yang sangat ketat sekali. Wisuda STT Bandung XVII ini meski dilakukan secara luring, tetapi protokoler kesehatan tetap dilakukan, ditandai dengan penggunaan masker dan posisi duduk yang agak berjarak.  

Wisuda kali ini meluluskan 142 wisudawan-wisudawati, yang terdiri dari 78 wisudawan dari Prodi Teknis Industri, 53 mahasiswa dari Prodi Teknik Informatika, dan 11 mahasiswa dari Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV)  


Prestasi yang Diraih Mahasiswa-Mahasiswi STT Bandung

Prestasi Mahasiswa-Mahasiswi STT Bandung

Selanjutnya paparan laporan disampaikan oleh Ketua STT Bandung yang menjelaskan bahwa di tengah pandemik yang telah berlangsung dua tahun ini telah membentuk mahasiswa-mahasiswi STT Bandung menjadi tangguh dan adaptif terhadap perubahan sehingga mampu menyelesaikan studi dalam kondisi yang cukup berat ini.

Terbukti bahwa banyak prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa dan mahasiswinya. Torehan prestasi yang diraih bukan hanya bidang akademik saja, melainkan prestasi non akademik pun terbukti mampu dicapai. Hal ini dibuktikan banyaknya kejuaraan atau perlombaan baik nasional maupun internasional yang disumbangkan oleh mahasiswa dan mahasiswi STT Bandung dalam kurun waktu 2020 - 2022. Prestasi itu antara lain:

1.   Eka Prasetya, mahasiswa PRODI Desain Komunikasi Visual (DKV) berhasil menghasilkan karya berupa buku fotografi berjudul “Hati-hati” yang memotret pelanggaran kendaraan bermotor di kota Bandung. Buku ini diapresiasi oleh Walikota Bandung.

2.  Aisha Salma Aulia Salsabil, mahasiswi PRODI DKV dengan karyanya yang berupa webtoon berjudul “Problematikos” yang saat ini telah berhasil meraih view pembaca sebanyak 6860 pemirsa.

3.   Rusdi Ahady, mahasiswa Teknik Industri, meraih Juara 1 dalam Sayembara Desain logo MMA II (Mahrojan Musabaqoh Al Arabiyah) yang merupakan kejuaraan nasional yang diadakan oleh UIN Walisongo, Semarang.

4. Mahasiswa-mahasiswi STT Bandung mengadakan Gerakan Ormawa STT Bandung Berbagai (GEROBAG) yang didasarkan atas rasa kepedulian sosial yang tinggi dengan membagikan bahan pokok makanan dan masker bagi masyarakat yang membutuhkan.

5.  Nana Trisna, mencapai prestasi dalam bidang Network and Security dan meraih Bronze Medal dalam Kegiatan Arubalympic 2020 yang diadakan oleh APTIKOM, Aruba & Ekoji Academy.

6.  Tim dari STT Bandung yang terdiri dari Mohamad Fikri Abu Bakar, Dandi Supriyadi, dan RD. Triawan Subagia Soetama mengalahkan 134 perguruan tinggi lainnya se-Indonesia dalam Ajang Ekoji Challenge Sesi 2 dengan membuat Program Smart Schedulling dalam waktu  kurang dari 12 jam.

7.  7 Mahasiswa dari Prodi Teknik Industri berhasil berperan serta dalam Program Kampus Mengajar.

8.   2 Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Apriyana dan Denar berhasil terpilih sebagai Petani Milenial Provinsi Jawa Barat.

9. 3 Mahasiswa Prodi Teknik Informatika meraih Juara I dalam Innovation Technology Competition yang diadakan oleh Universitas Kristen Satya Wacana.   

10.Wandi Maulana, mahasiswa Prodi Teknik Informatika berhasil dinobatkan sebagai Jajaka Kamemeut dalam Ajang Mojang-Jajaka Kabupaten Bandung 2021.    

11.Pasha Yudha meraih Juara I Komik Strip dan Sella Sabrina M. meraih Juara I Desain Poster, keduanya merupakan mahasiswa Prodi DKV dalam perlombaan nasional Pekan Seni Nasional (PEKSIS) CORIS 2021.

12.Atik Latifah, mahasiswi Prodi DKV meraih Juara II dalam Pembacaan Puisi dalam Perlombaan Pekan Seni Nasional (PEKSIS) CORIS 2021.

13.Zani Rapi Rohman dan Fahmi Juniardi meraih Juara II Nasional kategori Seni Tunggal Putra Tingkat Mahasiswa dalam Open Turnamen Pencak Silat Bandung Lautan Api Championship III Tahun 2021.

14.Atif Latifah , mahasiswi DKV dan Sena Muhamad Anwar, mahasiswa Prodi Teknik Industri meraih Juara III Kategori Tanding Putra-putri Tingkat Mahasiswa pada Open Turnamen Pencak Silat Bandung Lautan Api Championship III Tahun 2021.

15.Krishna Adi Sugianto membuktikan dalam bidang Olahraga dengan meraih Juara I Internasional dalam kategori Tanding pada Ajang Pencak Silat Open Tournament Lampung International Championship V Piala Kemenpora RI Tahun 2021.

16.Selain bidang nonakademik, mahasiswa juga diarahkan dalam meraih prestasi di bidang akademik. Hal ini dibuktikan dengan 9 mahasiswa lulus menempuh masa kuliah selama 3,5 tahun. Mahasiswa-mahasiswa tersebut antara lain: Naufaldy Salsabila, Ade Isman Aji, Trishnayudha Bachtiar, Irwan Rhamadan, Shifa Rahmanti, Lutfi Nurbayani, Bella Rizki  Amanda, Mohammad Fikri Abu Bakar, dan Dandi Supriyadi.

17.Dalam Program Bangkit yang dilaksanakan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek sebanyak 11 mahasiswa terpilih pada tahun 2021 dan 24 mahasiswa terpilih pada tahun 2022 dalam Program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar dibina oleh Google, Gojek, Traveloka dan perusahaan-oerusahaan kelas dunia lainnya.

18.Dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat  (MSIB) yang diadakan oleh Ditjen DIKTI Kemendikbudristek sebanyak 136 mahasiswa terpilih tahun 2021 dan 126 mahasiswa terpilih tahun 2022 menjadikan STT Bandung sebagai Sekolah Tinggi No 1 di Indonesia berturut-turut.


Prestasi yang Diraih Dosen-dosen STT Bandung

Dosen STT Bandung Berprestasi 

Tidak hanya mahasiswanya saja, tetapi dosen-dosen STT Bandung juga menorehkan prestasi yang membanggakan melalui program penelitian dan pengabdian masyarakat. 5 Dosen lolos dalam pengajuan proposal untuk Kebutuhan Program Matching Fund dari Kedaireka, yaitu Sri Kuswayati, S.Si., M.Kom, Ai Nurhayati, S.Si., M.T, Muhamad Sabar, S.T., M.T., Sri Erina Damayanti, S.T., M.Kom., dan Tiphanny Aurumajeda, S.Sn., M.Sn.  2 proposal lolos administratif dalam Program Matching Fund dari Kedaireka Ditjen DIKTI Kemendikbudristek, 5 dosen lolos menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam Program Kampus Mengajar.

Produk Inovasi Mahasiswa STT Bandung

Produk Inovasi IBEK STT Bandung

Mahasiswa dituntut untuk menghasilkan inovasi yang dapat membantu pemecahan masalah yang terjadi di dalam masyarakat. Produk yang telah dihasilkan antara lain: Smart Aquarium, Virtual Reality Therapy, Sistem Kendali Lampu, Transplanter Padi, Mesin Pengupas Kopi, Bed 2 Bed Patient Mover, IoT Detektor Air Sungai, Aplikasi RWKU, Barber APP, Rocket Stove, 3D Printer, ASIKMI APP, Trash Picking Games.

Inovasi-inovasi diatas membuktikan bahwa mahasiswa-mahasiswi STT Bandung mampu berpikir kritis dan peka terhadap permasalahan yang ada di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan inovasi yang diharapkan mampu menjadi jalan keluar dan pemecahan masalah yang ada.

 

Selamat dan sukses bagi Wisudawan-wisudawati STT Bandung XVII, terus berjuang dan jangan berhenti berkarya, tidak berhenti belajar, dan tidak berhenti berimprovisasi sehingga mendatangkan manfaat bukan hanya dirinya, melainkan juga bagi keluarga, lingkungan maupun masyarakat yang membutuhkan pada umumnya.     





Awal Oktober 2021, tepatnya tanggal 4 Oktober, aku kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup. Aku kehilangan suami, partner hidup dan kerjaku selama ini. Rasa sedih, kehilangan dan tidak percaya berkecamuk menjadi satu. Aku berduka dan bersedih. Banyak hal telah kami lalui bersama. Kenangan demi kenangan telah terangkum dalam ingatan. Tawa dan tangis kami bagi bersama. Suka dan duka kami rasakan berdua. Ketika aku kehilangannya, aku merasa separuh hatiku kosong.

Aku larut dalam  kesedihan dan menangis karena mengenangnya. Beberapa hari setelah kepergiannya, aku merasa mellow. Seakan tidak ada keceriaan lagi, masa depan seakan muram. Dan itu terjadi beberapa waktu.

Hingga aku mendengar seorang sahabat memberikan pencerahan.  It’s Okey, Take Your Time to Grief. Berduka itu penting. Itu bukanlah hal yang salah dan tabu. Menangislah apabila memang hal itu dapat mengekspresikan rasa duka yang mendalam. Take your time, baby. It’s okey. Menangis adalah cara untuk melepaskan rasa duka.  Rasa sedih yang tidak sepenuhnya dilepas akan memberikan  efek negatif terhadap tubuh. Beban kesedihan yang menumpuk karena tidak dilepas akan berpengaruh kepada psikis manusia.


Masa pandemi ini telah berjalan hampir satu tahun. Beberapa kebijakan yang diambil pemerintah untuk menurunkan dampak dan korban COVID-19. Salah satu diantaranya adalah menjaga jarak dan mengurangi kerumunan. Segala sesuatunya dibatasi, bahkan untuk bekerja diberlakukan work from home. Berkerumun di tempat umum pun dibatasi, mulai sekolah, kongkow-kongkow di café dan acara hiburan dibatasi dengan berbagai macam aturan, termasuk nonton film ada di dalamnya.

STRO memberikan solusi bagi masyarakat untuk nonton film. Solusi di masa pandemi untuk menonton film sepuasnya di rumah dengan aman. STRO adalah layanan streaming berbasis Subscription (SVOD) dari Stroworld. STRO merupakan layanan streaming film dalam berbagai pilihan genre. Film dan series yang menjadi pilihan tontonan merupakan karya terbaik rumah produksi di Indonesia, antara lain: Skylar Pictures, Aletta Pictures, SAS Film dan lain sebagainya. Namun, tak ketinggalan STRO juga memproduksi film atau series sendiri.

 

Penayangan Perdana Film TEACHERS

Salah satu garapan STRO yang tampil perdana adalah film yang berjudul “TEACHERS”. Premier yang diadakan pada tanggal 8 Januari 2021 dengan konsep Online Screening & Press Conference  ini tidak mengurangi keseruan dalam menonton. Durasi film selama 80 menit ini tidak terasa ketika ditonton, sebab adegan satu dengan yang lain mengalir. Penayangan perdana film ini diikuti lebih seribu penonton.

Film action-comedy arahan Sarjono Sutrisno ini mampu meramu adegan action dan comedy dengan seimbang. Ide cerita sebenarnya juga sederhana yaitu tentang kebaikan dan kejahatan. Special effect yang digunakan menjadi bumbu yang menarik dari adegan yang berlangsung.



Hari Minggu (20/12/2020), saya ada acara di Babat. Rencananya setelah itu akan, dilanjutkan ke Madiun. Semua persiapan telah dilakukan, mulai dari kendaraan, konsumsi dan budgetnya. Bahkan selimut dan bantal tidak lupa. 

Acara di Babat berjalan dengan lancar. Tentu saja saya senang, sebab acara berjalan sukses sesuai dengan rencana. Saya pun pamit untuk berangkat melanjutkan perjalanan ke Madiun.
Perjalanan ini saya lakukan bersama keluarga. Suami sebagai driver dan anak laki-laki saya sebagai passanger di belakang, dan saya sebagai navigator. Biasalah sebagai navigator, saya kebagian memberi arahan bagi sang sopir. Mulai jalan berlubang, bisa nyalip kendaraan di depan atau ngobrolngalor-ngidul agar sopir tidak ngantuk.

Kami berencana ke  Madiun lewat Ploso dan diteruskan lewal jalan tol Ploso-Madiun Bagi untuk lebih cepatnya. Tepat di Ploso sebelum masuk pintu tol, tiba-tiba terdengar bunyi "dush..." lalu mobil berjalan agak oleng. Untung suami saya tidak ngebut. Lalu kami pun berhenti. Ternyata ban depan mobil kempis. 



Stres rentan dialami oleh setiap orang. Banyak hal dapat memicu timbulnya stres, antara lain tekanan pekerjaan yang menumpuk, putus cinta, macet, dan berbagai permasalahan hidup lainnya. Apabila tidak segera diatasi, maka stress berdampak pada kualitas hidup seseorang. Pekerjaan terganggu dan tidak produktif, menimbulkan penyakit baru, dan mengganggu hubungan dengan orang-orang di sekitar kita.

Stres dapat dikurangi dengan beberapa cara. Langkah-langkah berikut dapat dilakukan untuk membantu mengurangi stress. Yuk, disimak tips berikut untuk menghilangkan stress.    

1.  Redakan Sumber Stres

Stres timbul akibat sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan ataupun target yang kita rencanakan. Misalkan saja omzet penjualan online kita tidak sesuai dengan hitungan yang direncanakan, tenggat penulisan skripsi yang lewat deadline, tekanan pekerjaan yang menumpuk, atau pun gagal memperoleh prestasi.

Agar hasil sesuai dengan harapan dan target kita, maka kita harus membuat perencanaan yang baik. Perencanaan menyeluruh harus dilakukan, menghitung kelebihan dan kekurangan kita, berapa biaya yang kita keluarkan, usaha dan peluang apa saja yang dapat kita maksimalkan. Dengan demikian kita siap ketika menghadapi segala sesuatu di depan kita. Persiapan yang matang tentu dapat meredakan stress karena segala sesuatu telah dipersiapkan dengan baik.

Kalaupun nanti belum berhasil, maka kita tidak kecewa karena tahu bahwa kita telah melakukan usaha semaksimal mungkin untuk meraih tujuan. Kita dengan lapang dada menerima kegagalan, dan berusaha lagi di lain kesempatan dengan usaha semaksimal mungkin.  

 


Sudah menjadi kodrat perempuan untuk menjadi seorang istri dan menjadi seorang ibu. Perempuan dituntut mampu melakukan multitasking. Pekerjaan dilakukan dengan sebaik-baiknya agar peran yang dimiliki berjalan dengan lancar dan tidak keteteran.

Sebagai istri, tentu kewajibannya terhadap suami tidak boleh ditinggalkan. Perempuan menjadi sosok penting sebagai mitra suami dalam menjalani rumah tangga hingga muncullah jargon di balik kesuksesan suami, ada sosok istri hebat di belakangnya.                       

Sebagai ibu, perempuan merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya. Pengetahuan, sikap, dan tumbuh kembang anak bergantung dari sikap ibu. Tentu tidak mudah mewujudkan hal tersebut. Ibu mengarahkan, melimpahkan kasih sayang, dan mendidik anak-anaknya sesuai karakter anak masing-masing.

Dan sebagai perempuan, dirinya mampu menjadi pribadi yang berdaya dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan cara memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya. Mampu mandiri secara finansial dan merdeka untuk menyuarakan kehendaknya.

Itulah yang saya rasakan ketika awal menikah. Saya bercita-cita menjadi ibu rumah tangga yang mandiri tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan demikian, saya dapat mengurus rumah tangga, menjadi ibu dan bekerja di rumah. Pada awalnya, memang terasa berat untuk menyelaraskan tugas dan kewajiban sebagai istri, ibu, dan perempuan mandiri. Namun, lambat laun semua berjalan dengan lancar.

Sebagai perempuan dengan multi peran, saya melakukan skala prioritas. Manakah pekerjaan  penting dan harus didahulukan. Ketika anak saya masih balita, kebanyakan perhatian banyak terarah kepada anak, baru kepada suami, dan terakhir pada pekerjaan. Namun, ketika anak saya sudah belajar di  sekolah, waktu untuk menjaganya mulai berkurang. Walaupun tetap dalam pengawasan, tetapi waktu luang untuk selalu bersamanya menjadi hilang. Waktu kosong inilah yang saya gunakan untuk sedikit demi sedikit fokus dengan pekerjaan.



Covid-19 mulai masuk di Indonesia pada bulan Maret 2020. Setelah sebelumnya di akhir Desember 2019, wabah ini meledak di Wuhan, China. Secara pasti, wabah ini menyebar ke seluruh belahan dunia. Kelima benua, mulai dari Eropa, Asia, Australia, Afrika dan Amerika mulai terjangkit wabah ini. Banyak korban jiwa terinfeksi dan tidak sedikit yang meninggal dunia. Secara keseluruhan, wabah ini menghajar semua sendi kehidupan manusia. Mulai dari kesehatan hingga ekonomi.

Rumah sakit banyak menampung pasien Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang dalam Pemantauan (ODP). Sedangkan ada juga Orang Tanpa Gejala (OTG) di tengah-tengah masyarakat. Sedihnya, ada juga dari pasien tersebut yang meninggal dunia.

Dari segi ekonomi, banyak masyarakat kehilangan sumber pendapatan. Banyak pegawai dan juga buruh yang dirumahkan seiring dengan kebijakan pemerintah untuk menanggulangi wabah ini. Salah satu solusi yang dilakukan adalah Work from Home (WFH). Solusi paling jitu agar Covid-19 tidak menyebar yaitu dengan cara menjauhkan diri dari kerumunan. WFH diharapkan menghentikan pergerakan massa, sebab manusia sebagai carrier virus tersebut dituntut untuk tidak berdekatan. Namun ketika WFH diterapkan, timbul masalah baru. Banyak masyarakat Indonesia yang  terancam kehilangan sumber penghasilannya.

Seiring berjalannya waktu, tuntutan pemenuhan kebutuhan juga harus terpenuhi. Antara lain pemenuhan kebutuhan pangan dan kebutuhan lainnya seperti listri dan biaya sekolah juga harus terpenuhi. Semua memerlukan pendapatan untuk memenuhinya.

Untuk itu, kita dituntut berpikir logis dan kreatif untuk menghadapi pandemi ini. Setelah dicermati, tidak semua sektor mengalami penurunan drastis. Ada beberapa sektor kesehatan dan ekonomi yang berpeluang untuk menjadi sumber pendapatan. Antara lain sektor kesehatan, literasi, kuliner, pertanian, peternakan dan teknologi.

 

Perkenalkan nama saya Dian Hardiana Hendrawan. Seorang ibu rumah tangga, yang belajar literasi dan menulis untuk berbagi ilmu dan manfaat. Banyak hal dan ide yang ingin saya tulis dalam blog. Blog adalah tempat menyalurkan idealis diri. Menuliskan segala pemikiran, kenangan, review, curhat ataupun motivasi.

Saya mengikuti kelas menulis untuk mengasah kemampuan. Diantaranya : KMO, Indscripts Community, Joeragan Artikel dan beberapa kelas yang lain. Dan ilmu yang saya dapat dari berbagai kelas tersebut menambah wawasan saya. Mulai dari novel, non fiksi ataupun artikel. 

Beranda

Label

  • Inspirasi
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Review

ABOUT ME

Hai, saya Dian Hardiana Hendrawan (Dian). Domisili di Lamongan, Jawa Timur. Saya seorang writer, blogger dan editor. Dapat dihubungi di dianhendrawan14@gmail.com.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Wisuda STT Bandung XVII: Pandemi COVID-19 Tidak Menghalangi Civitas Akademinya Berprestasi
  • Berduka Itu Perlu dan Penting
  • INSPIRASI PROFESI BAGI KELUARGA DI TENGAH PANDEMI
  • Watch Movie From Home With STRO.TV
  • 6 Cara Mengurangi Stres yang Cespleng
  • Tersesat
  • PROFIL PENULIS
  • KURSUS ONLINE MENJADIKAN PEREMPUAN BERDAYA

Categories

  • Inspirasi 2
  • Keluarga 2
  • Kesehatan 2
  • Review 2

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2022 (1)
    • ▼  Mei (1)
      • Wisuda STT Bandung XVII: Pandemi COVID-19 Tidak Me...
  • ►  2021 (2)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (5)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)

Popular Posts

  • PROFIL PENULIS
  • INSPIRASI PROFESI BAGI KELUARGA DI TENGAH PANDEMI
  • Watch Movie From Home With STRO.TV

Oddthemes

About Me

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates