Dian Hendrawan

Keluarga, Kesehatan, Motivasi & Inspirasi, Resensi Buku, Review, Event

  • Home
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Motivasi&Inspirasi
  • Resensi Buku
  • Review
  • Event
  • Contact Us


Hari Minggu (20/12/2020), saya ada acara di Babat. Rencananya setelah itu akan, dilanjutkan ke Madiun. Semua persiapan telah dilakukan, mulai dari kendaraan, konsumsi dan budgetnya. Bahkan selimut dan bantal tidak lupa. 

Acara di Babat berjalan dengan lancar. Tentu saja saya senang, sebab acara berjalan sukses sesuai dengan rencana. Saya pun pamit untuk berangkat melanjutkan perjalanan ke Madiun.
Perjalanan ini saya lakukan bersama keluarga. Suami sebagai driver dan anak laki-laki saya sebagai passanger di belakang, dan saya sebagai navigator. Biasalah sebagai navigator, saya kebagian memberi arahan bagi sang sopir. Mulai jalan berlubang, bisa nyalip kendaraan di depan atau ngobrolngalor-ngidul agar sopir tidak ngantuk.

Kami berencana ke  Madiun lewat Ploso dan diteruskan lewal jalan tol Ploso-Madiun Bagi untuk lebih cepatnya. Tepat di Ploso sebelum masuk pintu tol, tiba-tiba terdengar bunyi "dush..." lalu mobil berjalan agak oleng. Untung suami saya tidak ngebut. Lalu kami pun berhenti. Ternyata ban depan mobil kempis. 



Stres rentan dialami oleh setiap orang. Banyak hal dapat memicu timbulnya stres, antara lain tekanan pekerjaan yang menumpuk, putus cinta, macet, dan berbagai permasalahan hidup lainnya. Apabila tidak segera diatasi, maka stress berdampak pada kualitas hidup seseorang. Pekerjaan terganggu dan tidak produktif, menimbulkan penyakit baru, dan mengganggu hubungan dengan orang-orang di sekitar kita.

Stres dapat dikurangi dengan beberapa cara. Langkah-langkah berikut dapat dilakukan untuk membantu mengurangi stress. Yuk, disimak tips berikut untuk menghilangkan stress.    

1.  Redakan Sumber Stres

Stres timbul akibat sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan ataupun target yang kita rencanakan. Misalkan saja omzet penjualan online kita tidak sesuai dengan hitungan yang direncanakan, tenggat penulisan skripsi yang lewat deadline, tekanan pekerjaan yang menumpuk, atau pun gagal memperoleh prestasi.

Agar hasil sesuai dengan harapan dan target kita, maka kita harus membuat perencanaan yang baik. Perencanaan menyeluruh harus dilakukan, menghitung kelebihan dan kekurangan kita, berapa biaya yang kita keluarkan, usaha dan peluang apa saja yang dapat kita maksimalkan. Dengan demikian kita siap ketika menghadapi segala sesuatu di depan kita. Persiapan yang matang tentu dapat meredakan stress karena segala sesuatu telah dipersiapkan dengan baik.

Kalaupun nanti belum berhasil, maka kita tidak kecewa karena tahu bahwa kita telah melakukan usaha semaksimal mungkin untuk meraih tujuan. Kita dengan lapang dada menerima kegagalan, dan berusaha lagi di lain kesempatan dengan usaha semaksimal mungkin.  

 


Sudah menjadi kodrat perempuan untuk menjadi seorang istri dan menjadi seorang ibu. Perempuan dituntut mampu melakukan multitasking. Pekerjaan dilakukan dengan sebaik-baiknya agar peran yang dimiliki berjalan dengan lancar dan tidak keteteran.

Sebagai istri, tentu kewajibannya terhadap suami tidak boleh ditinggalkan. Perempuan menjadi sosok penting sebagai mitra suami dalam menjalani rumah tangga hingga muncullah jargon di balik kesuksesan suami, ada sosok istri hebat di belakangnya.                       

Sebagai ibu, perempuan merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya. Pengetahuan, sikap, dan tumbuh kembang anak bergantung dari sikap ibu. Tentu tidak mudah mewujudkan hal tersebut. Ibu mengarahkan, melimpahkan kasih sayang, dan mendidik anak-anaknya sesuai karakter anak masing-masing.

Dan sebagai perempuan, dirinya mampu menjadi pribadi yang berdaya dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan cara memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya. Mampu mandiri secara finansial dan merdeka untuk menyuarakan kehendaknya.

Itulah yang saya rasakan ketika awal menikah. Saya bercita-cita menjadi ibu rumah tangga yang mandiri tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan demikian, saya dapat mengurus rumah tangga, menjadi ibu dan bekerja di rumah. Pada awalnya, memang terasa berat untuk menyelaraskan tugas dan kewajiban sebagai istri, ibu, dan perempuan mandiri. Namun, lambat laun semua berjalan dengan lancar.

Sebagai perempuan dengan multi peran, saya melakukan skala prioritas. Manakah pekerjaan  penting dan harus didahulukan. Ketika anak saya masih balita, kebanyakan perhatian banyak terarah kepada anak, baru kepada suami, dan terakhir pada pekerjaan. Namun, ketika anak saya sudah belajar di  sekolah, waktu untuk menjaganya mulai berkurang. Walaupun tetap dalam pengawasan, tetapi waktu luang untuk selalu bersamanya menjadi hilang. Waktu kosong inilah yang saya gunakan untuk sedikit demi sedikit fokus dengan pekerjaan.



Covid-19 mulai masuk di Indonesia pada bulan Maret 2020. Setelah sebelumnya di akhir Desember 2019, wabah ini meledak di Wuhan, China. Secara pasti, wabah ini menyebar ke seluruh belahan dunia. Kelima benua, mulai dari Eropa, Asia, Australia, Afrika dan Amerika mulai terjangkit wabah ini. Banyak korban jiwa terinfeksi dan tidak sedikit yang meninggal dunia. Secara keseluruhan, wabah ini menghajar semua sendi kehidupan manusia. Mulai dari kesehatan hingga ekonomi.

Rumah sakit banyak menampung pasien Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang dalam Pemantauan (ODP). Sedangkan ada juga Orang Tanpa Gejala (OTG) di tengah-tengah masyarakat. Sedihnya, ada juga dari pasien tersebut yang meninggal dunia.

Dari segi ekonomi, banyak masyarakat kehilangan sumber pendapatan. Banyak pegawai dan juga buruh yang dirumahkan seiring dengan kebijakan pemerintah untuk menanggulangi wabah ini. Salah satu solusi yang dilakukan adalah Work from Home (WFH). Solusi paling jitu agar Covid-19 tidak menyebar yaitu dengan cara menjauhkan diri dari kerumunan. WFH diharapkan menghentikan pergerakan massa, sebab manusia sebagai carrier virus tersebut dituntut untuk tidak berdekatan. Namun ketika WFH diterapkan, timbul masalah baru. Banyak masyarakat Indonesia yang  terancam kehilangan sumber penghasilannya.

Seiring berjalannya waktu, tuntutan pemenuhan kebutuhan juga harus terpenuhi. Antara lain pemenuhan kebutuhan pangan dan kebutuhan lainnya seperti listri dan biaya sekolah juga harus terpenuhi. Semua memerlukan pendapatan untuk memenuhinya.

Untuk itu, kita dituntut berpikir logis dan kreatif untuk menghadapi pandemi ini. Setelah dicermati, tidak semua sektor mengalami penurunan drastis. Ada beberapa sektor kesehatan dan ekonomi yang berpeluang untuk menjadi sumber pendapatan. Antara lain sektor kesehatan, literasi, kuliner, pertanian, peternakan dan teknologi.

 

Perkenalkan nama saya Dian Hardiana Hendrawan. Seorang ibu rumah tangga, yang belajar literasi dan menulis untuk berbagi ilmu dan manfaat. Banyak hal dan ide yang ingin saya tulis dalam blog. Blog adalah tempat menyalurkan idealis diri. Menuliskan segala pemikiran, kenangan, review, curhat ataupun motivasi.

Saya mengikuti kelas menulis untuk mengasah kemampuan. Diantaranya : KMO, Indscripts Community, Joeragan Artikel dan beberapa kelas yang lain. Dan ilmu yang saya dapat dari berbagai kelas tersebut menambah wawasan saya. Mulai dari novel, non fiksi ataupun artikel. 

Postingan Lebih Baru Beranda

Label

  • Contact Us
  • Inspirasi
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Review

ABOUT ME

Hai, saya Dian Hendrawan. Saya seorang writer, blogger, ghostwriter dan editor.
Email: dianhendrawan14@gmail.com.
WA: +6281217178223

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • (tanpa judul)
  • Ingin Taman dan Lanskap Cantik? Pimp My Garden Ahlinya
  • Indari Mastuti: Mendapatkan Cuan dari Indscript Jasa Penulisan
  • Tips Saat Hamil: Pemeriksaan USG Membuat Ibu Tenang Selama Program Hamil
  • Indscript Sekolah Perempuan: Perempuan Berdaya, Salah Satu Yang Membuatnya Cantik
  • Milad Indscript 15 Tahun: 6 Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Perempuan Dari Rumah
  • Kreativitas Tanpa Batas dengan ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400
  • Kelas Satu Bulan Naik Omzet: Menaikkan Omzet Itu Mudah Karena Semua Ada Ilmunya!
  • Menjadi Penulis Perempuan di Atas Rata-rata Bersama Indscript Creative
  • Indscript Kelas Nulis Bareng: 9 Manfaat yang Akan Dirasakan Ketika Rutin Menulis

Categories

  • Contact Us 1
  • Inspirasi 3
  • Keluarga 1
  • Kesehatan 6
  • Review 31

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ►  2022 (38)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (26)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2021 (2)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2020 (5)
    • ▼  Desember (2)
      • Tersesat
      • 6 Cara Mengurangi Stres yang Cespleng
    • ►  Oktober (1)
      • KURSUS ONLINE MENJADIKAN PEREMPUAN BERDAYA
    • ►  September (1)
      • INSPIRASI PROFESI BAGI KELUARGA DI TENGAH PANDEMI
    • ►  Agustus (1)
      • PROFIL PENULIS

Popular Posts

  • Watch Movie From Home With STRO.TV
  • INSPIRASI PROFESI BAGI KELUARGA DI TENGAH PANDEMI
  • PROFIL PENULIS

Oddthemes

About Me

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates