Sudah menjadi kodrat perempuan untuk menjadi seorang istri dan menjadi seorang ibu. Perempuan dituntut mampu melakukan multitasking. Pekerjaan dilakukan dengan sebaik-baiknya agar peran yang dimiliki berjalan dengan lancar dan tidak keteteran.
Sebagai istri, tentu kewajibannya terhadap suami tidak boleh
ditinggalkan. Perempuan menjadi sosok penting sebagai mitra suami dalam
menjalani rumah tangga hingga muncullah jargon di balik kesuksesan suami, ada
sosok istri hebat di belakangnya.
Sebagai ibu, perempuan merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya.
Pengetahuan, sikap, dan tumbuh kembang anak bergantung dari sikap ibu. Tentu
tidak mudah mewujudkan hal tersebut. Ibu mengarahkan, melimpahkan kasih sayang,
dan mendidik anak-anaknya sesuai karakter anak masing-masing.
Dan sebagai perempuan, dirinya mampu menjadi pribadi yang berdaya dengan
kemampuan yang dimilikinya. Dengan cara memaksimalkan sumber daya yang
dimilikinya. Mampu mandiri secara finansial dan merdeka untuk menyuarakan
kehendaknya.
Itulah yang saya rasakan ketika awal menikah. Saya bercita-cita menjadi
ibu rumah tangga yang mandiri tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan demikian,
saya dapat mengurus rumah tangga, menjadi ibu dan bekerja di rumah. Pada
awalnya, memang terasa berat untuk menyelaraskan tugas dan kewajiban sebagai
istri, ibu, dan perempuan mandiri. Namun, lambat laun semua berjalan dengan
lancar.
Sebagai perempuan dengan multi peran, saya melakukan skala prioritas. Manakah
pekerjaan penting dan harus didahulukan.
Ketika anak saya masih balita, kebanyakan perhatian banyak terarah kepada anak,
baru kepada suami, dan terakhir pada pekerjaan. Namun, ketika anak saya sudah
belajar di sekolah, waktu untuk
menjaganya mulai berkurang. Walaupun tetap dalam pengawasan, tetapi waktu luang
untuk selalu bersamanya menjadi hilang. Waktu kosong inilah yang saya gunakan
untuk sedikit demi sedikit fokus dengan pekerjaan.
Usaha yang lakukan mengalami pasang surut dan saya mulai berpikir untuk mencari peluang agar tetap bertahan. Tidak disangka, datangnya COVID-19 membuka peluang dan kesempatan bagi saya. Di tengah maraknya COVID-19 dan semua kegiatan dilakukan dari rumah (Work from Home), saya mendapatkan info dari teman Facebook. Darinya saya mendapatkan info tentang Joeragan Artikel (JA).
Pada awalnya, saya penasaran apa itu Joeragan Artikel? Apa saja kegiatan
yang dilakukan? Apa benar dapat mendapatkan penghasilan hanya dari Joeragan
Artikel? Rasa penasaran membawa saya
mendaftar kursus online Joeragan Artikel.
Kelas yang pertama kali saya ikuti adalah kelas Gampang Bikin Artikel
(GBA) dan Gampang Jebol Media (GJM). Di dalam kelas ini diajarkan bagaimana
cara menulis artikel yang baik dan dapat menarik perhatian pembaca. Cara yang
digunakan sangat mudah untuk diikuti. Tentu saja menulis artikel berbeda dengan
menulis cerpen atau pun novel. Ada kaidah dasar yang harus dipatuhi. Apakah
susah? Tidak sama sekali. Yang terpenting langkah-langkahnya diikuti, ditunjang
dengan pengetahuan yang dimiliki dari penulis itu sendiri. Seorang penulis
artikel dituntut untuk kritis dan mampu menarik minat pembaca.
Mentor dari Joeragan Artikel juga tanggap dan cermat dalam membimbing sehingga
saya dapat menerima penjelasan materi dengan baik. Mentor saya, Mbak Yuli,
dengan telaten mengoreksi dan memberi masukan yang membangun. Revisi dilakukan
untuk menghasilkan artikel yang bermutu. Kekurangan-kekurangan dari artikel
saya dibahas hingga detail.
Setelah membahas tentang membuat artikel, saya diarahkan untuk dapat
menjadi kontributor Joeragan Artikel dan Makmood Publishing. Dari sinilah
ternyata menulis artikel dapat menghasilkan pendapatan bagi ibu rumah tangga
seperti saya. Kuncinya adalah konsisten dan menulis, menulis, dan menulis.
Pelaksanaan kursus online di malam hari, membuat saya agak keberatan.
Sebab, di waktu tersebut, energi saya sudah tinggal separuh. Rasa ngantuk
terkadang membuat saya hanya bisa menyimak materi kelas di pagi hari. Namun,
kekurangan tersebut tertutup dengan manfaat yang saya rasakan selama mengikuti
kursus online ini.
Dari perkenalan pertama, membawa saya untuk mengikuti kelas online yang
dilakukan Joeragan Artikel. Banyak pilihan kelas online lainnya, antara lain:
Kelas Editor, Kelas Blogger, Kelas Copywriting dan Kelas Artikel Opini dan
Review.
Semua berawal dari penasaran, ternyata membawa saya menjadi seorang
penggiat literasi. Walau dalam masa pandemi, ternyata saya dapat produktif dan
mendapatkan penghasilan dari rumah.
Terima kasih Joeragan Artikel karena telah membuka kesempatan dan peluang
yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. Ternyata impian saya untuk menjadi
ibu rumah tangga, sebagai istri, dan mampu bekerja dari rumah dapat terwujud.
Tiada hal yang mustahil, selama ada kemauan, ikhtiar dan doa yang dilakukan.
Tuhan tidak akan mengubah nasib hamba-Nya, apabila hamba itu tidak berusaha
untuk membuka jalan baginya untuk berubah.
0 Comments