![]() |
Dok. https://t.me/IbuIbuDoyanBisnis |
Setelah
liburan weekend, Sarapan Ibu-ibu Doyan Bisnis (IIDB), 11 Juli 2022
serasa fresh kembali. Apalagi event ini mengundang Teh Sarah
Malik, owner Foto Produk Katalog yang homebase-nya di Bandung.
Bagaimana
nggak fresh, Teh Sarah menyampaikan tentang bagaimana cara jeprat-jepret
dengan hape pun dapat mendatangkan “cuan”.
Mendengar
kata “cuan”, sudah barang tentu radar emak-emak kreatif dan solutif mulai
aktif.
Materi
yang disampaikan sangat menarik sekali, bagaimana memaksimalkan hape
yang dipunyai untuk menghasilkan foto produk, foto skincare, ataupun
foto baju yang artistik, cantik, dan menjual.
Teh
Sarah Malik sebagai praktisi digital marketing menyadari bahwa pesan
visual produk memiliki nilai penting dalam mempengaruhi minat pembeli untuk
melakukan deal atau membeli.
Rata-rata
pelanggan yang menggunakan jasa foto produk dari agensinya mengaku puas karena
visual dan pesan produk yang ditampilkan dapat meningkatkan closing dari
hasil penjualannya.
Ada
kunci penting yang ditekankan oleh Teh Sarah Malik dalam menghasilkan foto-foto
yang mewakili produk yang sedang difoto yaitu menonjolkan karakter yang
dimiliki.
Dengan
demikian foto dapat menarik perhatian dari konsumen atau pengguna produk yang
difoto. Ada kunci penting agar 3 langkah hasil jepret trial bisa jadi
transaksi milyaran, tetapi hal awal yang harus dilakukan adalah:
1. Tips
Membuat Konten Digital
Memang apabila tidak memiliki cukup waktu untuk membuat foto produk sendiri, bisa juga menggunakan jasa foto produk untuk melakukannya. Namun, apabila ada waktu, apa salahnya mencoba melakukannya sendiri.
Saat membuat bahan promosi konten digital maka cara yang paling mudah adalah dengan mencari di internet. Kita bisa googling berbagai macam cara dan tips atau kalau memerlukan video tutorial, bisa melihatnya langsung di Youtube.
Misalkan saja mencari “Bagaimana cara membuat foto produk yang
menarik? Bagaimana posisi fotografer menjepret foto skincare agar
terlihat eye-catching? Atau “Bagaimana cara menata baju agar foto baju
terlihat pas dan menarik konsumen untuk membelinya?”.
Selanjutnya hasil jepretan foto produk dapat dibagikan
di Instagram dengan menggunakan hastag. Contohnya: #fotoproduk,
#fotoskincare, #fotobaju. Selain itu, Instagram juga dapat menjadi sumber
inspirasi untuk menentukan tema pemotretan produk yang akan dilakukan.
A.T.M.M. Amati-Tiru-Modifikasi-Metamorfosis adalah cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil foto yang fresh dan baru. Jurus A-T-M-M banyak digunakan jasa foto produk untuk mencari inspirasi dalam mencari ide membuat konsep foto produknya.
Amati, tiru dan modifikasi tema yang sudah ada lalu untuk mengubah menjadi tema yang baru dapat menggunakan ide yang berbeda dari ide tema sebelumnya sebagai metamorfosisnya. Meskipun memiliki tema yang sama, tetapi juga tidak plek-ketiplek sama 100%.
Apabila sudah memiliki ide maka segera lakukan dan
eksekusi. Lakukan prinsip “Tanpa tapi, tanpa nanti”, sebab ide dasar yang
original malah terlihat natural dan bagus. Apabila ditunda, ide malah jadi
tidak jelas arahnya, bahkan malah bisa-bisa tidak terlaksana alias batal
dilakukan.
2. Teknik Foto Simpel
![]() |
Dok. https://www.instagram.com/fotoprodukkatalog/?hl=id |
Pemotretan foto-foto promosi produk ini dapat
menggunakan handphone yang dimiliki. Hal ini tentu saja memudahkan bagi
ibu-ibu yang ingin berkreasi dalam membuat foto produk untuk barang jualannya,
antara lain: foto produk, foto skincare, foto baju, foto sepatu, dan
foto promosi barang dagangan lainnya.
Pada saat melakukan sesi foto produk, properti yang digunakan bisa memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar kita. Barang-barang tidak harus mahal atau beli apabila tidak ada, tetapi kita dapat menggunakan ide kreatif memaksimalkan barang yang dipunyai.
Misalkan saja kain
putih, gorden putih, peralatan keramik, bebatuan yang ada di halaman rumah,
koleksi tanaman yang dipunyai, dan masih banyak lagi.
Selain itu, yang paling utama adalah pencahayaan yang
berasal dari sinar matahari. Rekomendasi dari praktisi digital marketing
ini menggunakan sinar matahari antara jam 7 sampai jam 10 pagi. Saat itu sinar
matahari memiliki pancaran yang pas untuk memotret.
Dalam memotret, tentu ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan. Yang pertama adalah menentukan tema yang digunakan dalam
pemotretan. Tema yang dapat menjadi pilihan antara lain tema natural, tema rustic,
atau tema romantic.
Setelah tema telah didapat, selanjutnya persiapkan tempat dan properti pelengkap yang akan digunakan untuk pemotretan dan mendukung tema produk yang digunakan.
Satu set-up tempat dan properti yang disiapkan, akan ada beberapa jepretan foto yang dapat dihasilkan. Tinggal bagaimana memindahkan beberapa properti dan angle foto yang diambil maka akan banyak hasil foto yang menjadi hasilnya. Foto yang dipilih di-posting dengan jeda waktu yang berbeda.
Apabila produk yang difoto berbahan dasar kain maka
sebelum melakukan pemotretan wajib untuk di-steam dulu. Proses steam
ini membantu produk terlihat rapi, halus, dan bagus saat difoto.
Cara memotret produk bisa dengan menata rapi, terbuka agar terlihat secara keseluruhan, disusun bertumpuk sesuai gradasi warna atau memakai leveling produk sehingga terlihat bertingkat, serta bisa juga dilipat untuk produk seperti jilbab atau baju.
Itulah beberapa tips persiapan yang biasa dilakukan oleh jasa foto produk sebelum melakukan pengambilan foto atau video bagi project klien.
![]() |
https://www.instagram.com/fotoprodukkatalog/?hl=id |
Penggunaan
konten yang berupa visual yang menarik dalam promosi produk dapat menambah daya
beli. Apalagi bila didukung dengan menggunakan kata-kata atau caption
yang apik dan menarik.
3. Posting-nya
Dimana Aja?
Sebagai praktisi digital marketing, Teh Sarah membagikan tips di mana hasil jepretan yang telah dibuat agar dapat dikenal oleh konsumen atau follower kita.
Setelah melakukan semua proses
pengambilan foto produk maka tinggal mem-posting foto tersebut. Media
yang biasa digunakan untuk mem-posting adalah melalui WhatsApp stories;
Instagram melalui Stories, Feeds, Reels; Tik Tok apabila
target market-nya berusia kurang dari 24 tahun; Facebook untuk target market
di atas 35 tahun; Shopee; Tokopedia atau semua akun media sosial dan lapak online
yang dimiliki.
Demikianlah 3 langkah hasil jepret trial bisa jadi transaksi milyaran. Mulailah berkarya dari saat ini. “Tanpa tapi, tanpa nanti” yang diungkapkan juga oleh Teh Sarah Malik, sebelum menutup Sarapan IIDB hari ini. Yuk, ibu-ibu berkarya dan berbisnis dengan memaksimalkan apa yang dipunyai dan barang-barang yang ada di sekitar kita agar menghasilkan hasil jepretan foto promosi yang artistik, cantik, dan menjual.