![]() |
Dok. https://www.instagram.com/indarimastutirezky/ |
Menulis adalah salah satu
kegiatan yang sangat fleksibel. Bagaimana tidak, hanya dengan bermodalkan alat seadanya
yang ada saat itu, entah itu buku dan pena, laptop, ataupun gawai, kegiatan
menulis dapat dilakukan. Ide-ide dan imajinasi penulis tertuang menjadi
untaian-untaian kata.
Penulis pun dapat dengan menuangkan
menjadi berbagai bentuk karya yang dapat dinikmati dan diambil manfaatnya.
Banyak yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Yang diketahui bahwa
tulisanlah yang mengandung informasi, pengetahuan, dan ide yang dapat membuka
dan menginspirasi seseorang dalam menambah wawasannya.
Sebelum ini, profesi penulis tidak banyak dilirik sebagai sumber penghasilan. Pandemi COVID-19 menjadi salah satu momentum berharga bagi seseorang menemukan passion-nya dalam menulis.
Menulis menjadi menjadi kegiatan healing dalam menghadapi
situasi yang tidak menentu. Pelepasan emosi dan tekanan pikiran lalu
menuangkannya dalam tulisan menjadi proses bagi seseorang untuk melepas emosi
dan beban pikiran yang dimiliki. Pada akhirnya, banyak orang yang menyadari
bahwa menjadi penulis pun bisa menjadi pilihan profesi dan sumber penghasilan.
Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN)
yang digagas oleh Teh Indari Mastuti telah mengantarkan kurang lebih 21 ribu
member yang tersebar di seluruh Indonesia. IIDN didirikan pada bulan Mei 2010
mewadahi para penulis wanita di Indonesia dan telah memiliki korwil aktif di kota-kota
besarnya.
Sebagaimana orang yang
bekerja secara mandiri maka pendapatan penulis pun juga bergantung pada seberapa
produktif penulis tersebut menulis. Tidak menutup kemungkinan bahwa seorang penulis
juga memperoleh passive income dari hasil karya yang dihasilkannya. Berikut ini
beberapa cara bagi penulis untuk memperoleh pendapatan passive income yang
menjadi dambaan banyak orang, antara lain:
1. Royalti Buku
Menulis buku
solo merupakan menjadi salah satu impian penulis agar dapat terwujud. Ternyata
apabila buku yang sedang ditulisnya bisa cetak ulang dan menjadi best seller
maka penerbit biasanya akan memberikan royalti. Waktu pembayaran royalti berdasarkan
kesepakatan bersama yang tertuang dalam perjanjian antara pihak penerbit dan
penulis.
Semakin
produktif penulis dalam menulis buku maka kesempatan meraih royalti akan
semakin besar. Namun, untuk produktif, penulis juga harus memiliki tekad dan
semangat untuk mewujudkannya.
Pantang
menyerah dalam berjuang mewujudkannya mimpinya untuk menerbitkan buku solo. Tantangan
dalam mewujudkannya juga memerlukan strategi. Ada banyak pilihan untuk
menerbitkan karyanya. Bisa melalui penerbit mayor atau penerbit indie.
Indscript
Creative sebagai penerbit indie telah banyak penulis untuk menerbitkan buku
solo. Pelayanan dalam penerbitan mencakup proses editing, layout
dan desain cover. Selain itu, Indscript Creative memiliki jaringan yang
membantu penulis dalam pendistribusian penjualan buku yang diterbitkan.
2. Menjual E-Book
Kemajuan teknologi pun sekarang berimbas pada industri penerbitan. Saat ini banyak sekali buku fisik yang sebelumnya dalam bentuk cetak, kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk elektronik, E-Book.
Ada orang yang memilih buku versi cetak fisik,
tetapi banyak pula yang menyukai buku dengan tampilan E-Book. Semua pilihan
tergantung dengan pilihan dan selera masing-masing orang.
Penerbit sendiri
biasanya juga menerbitkan yang versi elektroniknya, selain mencetak dalam
bentuk fisik. Indscript Creative juga membantu penulis apabila ingin
menghasilkan karya berupa e-Book dengan membuka kelas tentang menulis E-Book.
Penulis dapat
menjual bukunya dalam bentuk E-Book, salah satunya melalui Play Store. Banyak pilihan
genre yang dijual di Play Store. Tinggal nanti pembaca ingin membeli yang mana.
E-Book dapat diunduh melalui gawai dan dapat dibaca dibaca kapan pun juga
asalkan terhubung dengan jaringan internet. Salah satu alasan orang memilihnya yaitu kepraktisan sehingga E-Book memiliki pangsa pasar tersendiri.
Digitalisasi
yang terjadi di segala bidang mendukung perkembangan E-Book untuk menjadi salah
satu pendapatan pasif bagi penulis. Pemesanan, pembayaran pesan, dan
pengunduhan dapat dilakukan dengan praktis dan cepat tanpa harus ribet.
Teknologi dan perbankan juga berperan penting dalam perkembangan penjualan buku
melalui E-Book ini.
3. Investasi
Menjadi
penulis yang kreatif dan produktif juga harus belajar bagaimana cara
berinvestasi. Dengan demikian, penghasilan yang diperoleh dari menulis dapat
berkembang dan menjamin kebebasan finansial yang diharapkan.
Banyak
pilihan investasi yang bisa menjadi pilihan. Namun, tentu saja, sebelum melakukan
investasi, seseorang harus mempelajari tentang investasi yang akan menjadi
pilihan. Masing-masing pilihan investasi memiliki plus minus yang harus
dipelajari agar hasil investasi menjadi berkembang menjadi lebih banyak lagi.
Investasi
yang dapat menjadi pilihan adalah investasi logam mulia berupa emas Batangan,
tanah kavling, rumah atau ruko yang disewakan, dan saham.
Sebelum
terjun menjadi investor, cermati dan perbanyak pengetahuan terkait karakteristik
investasi yang akan dilakukan.
Setiap
investasi tentu ada resiko-resiko yang mungkin terjadi. Untuk itu perbanyak referensi
dan pengetahuan dalam investasi yang akan mempengaruhi sikap dan keputusan apa
saja yang diperlukan agar investasi tersebut menguntungkan.
Sebagai seorang penulis,
tentu saja hasil karyanya berupa tulisan. Penulis pun tidak serta merta pandai
mengolah kata menjadi bermakna. Konsistensi dan tekad yang kuat harus dimiliki
harus berhasil. Namun, selain itu juga harus memiliki mentor dalam menulis.
Teh Indari Mastuti banyak
membuat wadah bagi ibu-ibu untuk produktif dalam menulis. Salah satunya adalah
Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN). Dalam wadah ini, penulis Wanita dapat berekspresi
dan menuliskan semua hasil karyanya. Para anggota saling memberikan motivasi
dan saling belajar agar dapat tumbuh dan berkembang bersama melalui tulisan.
1 Comments
Teh Iin dan Indscript memang keren 😍
BalasHapus