![]() |
Dok. https://www.instagram.com/indarimastutirezky/ |
Setiap
perjalanan hidup yang dilalui, tentu telah banyak kenangan dan cerita yang
dilalui. Kisah yang dilalui dengan sedih, bahagia, dongkol, ada deraian air
mata, ataupun datar-datar saja. Semua menjadi bagian hidup yang tidak dapat
dilepaskan.
Ada
kalanya ada yang ingin mengabadikan kisah mereka ke dalam buku. Awal mulanya
tidak diniatkan untuk dibaca oleh khalayak luas, tetapi ternyata kisahnya dapat
tersebar bahkan mendatangkan inspirasi dan motivasi bagi yang membacanya.
Ada
beberapa orang yang berhasil menuliskannya secara personal, tetapi tidak sedikit
yang harus menyerah pasrah untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Bukan karena
tidak mau, tetapi lebih kepada ketidakmampuan dalam menulisnya yang memang
terbatas. Indari Mastuti menyadari akan hal tersebut. Untuk itu diadakan kelas Indscript
Jasa Ghostwriter.
Indscript
Creative membaca kebutuhan tersebut dengan menyediakan layanan Indscript Jasa Ghostwriter.
Orang dapat mencantumkan namanya, meskipun tulisan tersebut bukan merupakan
hasil tulisannya.
Sebelum
menjadi seorang Ghostwriter, ada beberapa kemampuan yang perlu dipersiapkan,
antara lain:
1.
Mengasah Kemampuan Menulis
Meningkatkan kemampuan menulis menjadi syarat utama
yang harus dipenuhi bagi seorang penulis. Berbagai macam genre memang perlu dicoba
agar mengetahui gaya menulis yang bagaimana yang dikuasai dan menjadi style
dalam menulis.
Semakin banyak mencoba dan berlatih maka kemampuan
menulis secara tidak langsung akan meningkat. Tulisan semakin menjadi rapi,
terstruktur, dan bisa dibaca dengan nyaman.
2.
Suka Membaca
Membaca adalah aktivitas yang dapat dilepaskan hubungannya
dengan menulis. Semakin banyak buku yang dibaca maka semakin banyak wawasan dan
pengetahuan yang diserap. Wawasan dan pengetahuan ini akan memperkaya naskah
menjadi up to date, sumber kajiannya dan penulisannya luas, menambah
kosakata, dan menjadi sumber referensi dalam penulisan.
Semakin banyak membaca maka semakin banyak referensi
bacaan yang akan ditulis. Penulisan akan menjadi semakin mengalir topik
bahasannya.
3.
Mampu Menerima Kritikan
Pertemuan antara klien dan ghost-writer tentu
tidak selamanya mulus-mulus saja. Adakalanya mereka akan saling beradu
argumentasi, mengkritik, dan emosi satu sama lain. Namun, hal tersebut dapat
dibicarakan sehingga dapat menjalin hubungan yang harmonis antara ghost-writer
dan narasumber.
Sebagai seorang ghost-writer, seharusnya dapat
beradaptasi dan menerima perbedaan itu dengan bijaksana. Apabila memang konsep
yang dibawa narasumber
4.
Memiliki Jaringan yang Luas
Menjadi seorang ghost-writer juga memiliki
keuntungan. Mereka memiliki jaringan yang luas karena terbiasa berinteraksi
dengan klien dan narasumber yang mendukung penulisan sebuah buku.
Apabila telah berhasil menyelesaikan penulisan buku
dan klien puas akan hasil penulisan maka repeat order akan terjadi. Bisa
jadi klien juga akan merekomendasikan jasa ghost-writer kepada kolega
atau kenalannya.
5.
Bekerja dengan Profesional
Meskipun menuliskan kisah orang lain, tetapi bekerja
dengan profesional harus tetap dilakukan. Deadline dan timeline pekerjaan harus
jelas dan terukur sehingga tenggat waktu yang telah ditetapkan dapat terpenuhi.
6.
Memahami Karakter Klien
Pada saat menerima pekerjaan sebagai Ghost-writer,
seorang penulis harus mempersiapkan diri secara mental. Perbedaan sifat yang
mencolok bisa menimbulkan kesenjangan saat bekerja. Untuk itu, sebelum memulai
bekerja, penulis dapat ngobrol atau berinteraksi dengan klien.
Tujuannya agar antara penulis dan narasumber dapat bersinergi
untuk menghasilkan karya terbaiknya. Semakin akrab interaksi yang dilakukan, akan
membangun trust narasumber saat mengungkapkan kisahnya sehingga dapat dituliskan
dengan jelas dan mudah dipahami.
7.
Membangun Komunikasi yang Baik dengan
Klien
Komunikasi menjadi hal yang penting agar apa yang diceritakan
narasumber dapat dipahami dengan baik oleh penulis. Hal ini berkaitan dengan
penyampaian materi naskah agar penulis tahu naskah perti apa yang dikehendaki
narasumber untuk ditulis.
Komunikasi selama dan setelah proses kerjasama hendaknya
tetap dilakukan. Diharapkan Kerja sama juga dapat berjalan dengan langgeng.
8.
Mudah Beradaptasi
Ghost-writer dituntut dalam kondisi
bagaimanapun dapat beradaptasi dengan berbagai jenis karakter klien yang saat
itu bekerjasama. Dalam kondisi apa pun, bahkan yang urgen dan sifatnya
mendadak, ghos-twriter dapat melakukan sesuatu agar tidak mati gaya.
Mudah beradaptasi membantu penulis mengambil keputusan
terhadap proyek buku yang sedang dikerjakan pada saat itu.
Telah
kita ketahui kiranya ada beberapa kemampuan yang perlu dipersiapkan apabila ingin
menjadi seorang Ghost-writer. Jalan panjang untuk menjadi penulis hebat harus
dimulai dengan event-event yang diadakan. Karier sebagai Ghost-writer
dapat dimulai di kelas Indscript Jasa Ghost-writer. Punya buku tanpa harus menulis sendiri ternyata
mudah dilakukan. Menjadi Ghost-writer memang banyak tantangannya, tetapi
tidak sedikit pula yang tercengang sangat “Wow melihat pencapaian seorang Ghost-writer.
Indscript Creative memang wadahnya bagi penulis untuk mengasah talenta menulis.
0 Comments