Indscript Kelas Nulis Bareng: 4 Cara Melakukan Self-Healing dengan Menulis

 

www.freepik.com/free-psd/retro-typewriter-with-piece-paper_ Image by rawpixel.com   


Kehidupan perempuan dipenuhi dengan berbagai aktivitas yang kompleks. Tidak hanya mengurusi dirinya sendiri, seorang perempuan juga harus siap siaga 24/7 melayani kebutuhan seluruh anggota keluarga–suami dan anak– apabila telah menikah.

Penat dan capek tak dirasa, asalkan kebahagiaan dan kebutuhan keluarga terpenuhi. Pada saat penat dan capek melanda, seorang perempuan membutuhkan waktu menyendiri untuk melepaskan rasa tersebut. Kesempatan me time digunakan sebaik mungkin agar dapat melakukan kegiatan yang dapat menyegarkan pikiran dan hati. Tentu saja tujuan me time adalah untuk mengembalikan kondisi pikiran dan hati yang lebih segar untuk menjalani hari yang baru.

Menulis menjadi salah satu pilihan kegiatan me time yang digunakan untuk healing. Ya, self-healing dengan menulis menjadi pilihan yang bagi beberapa orang untuk melepaskan penat dan stres.     

Indscript Creative juga membuka Indscript Kelas Nulis Bareng untuk memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mengeluarkan segala, pikiran, ide, ganjalan, dan keinginannya melalui tulisan.  

Dalam Indscript Kelas Nulis Bareng, tema Nubar yang diberikan memiliki hubungan erat dengan kehidupan perempuan. Tema yang diberikan ini memberikan kesempatan para peserta Nubar untuk menuangkan semua kisahnya ke dalam tulisan. Indscript Creative membuka peluang bagi siapa saja untuk menuliskan cerita masing-masing, agar kisah yang memiliki banyak hikmah tidak akan hilang begitu saja.

Self-healing sendiri sangat diperlukan agar kesehatan mental seseorang dapat seimbang dalam hal emosi. 4 Cara melakukan self-healing dengan menulis antara lain:

1.        Buat Jurnal Bersyukur

Setiap bangun tidur di pagi hari, sudah sepatutnya kita mengucapkan rasa syukur karena masih diberikan kesempatan untuk hidup. Memulai hari dengan mengucapkan syukur akan memberikan perasaan keberlimpahan. Rasa keberlimpahan inilah yang membuat kita dapat menarik energi positif dan dapat menjalani aktivitas seharian kemudian dengan semangat.

Selain itu, rasa syukur akan meningkatkan rasa optimis untuk dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik. Seperti yang disampaikan oleh Teh Indari Mastuti, aura gembira itu menular.

Apabila mood kita telah tertata dengan baik di pagi hari maka aktivitas yang dijalani akan terasa ringan meskipun merupakan suatu tantangan yang berat dan harus dihadapi.  

 

2.        Tulis Apa Saja yang Ingin Ditulis

Ketika mengawali untuk menulis, tidak perlu membatasi diri dengan kaidah-kaidah penulisan dahulu. Tuliskan semua perasaan yang dirasakan. Semakin bebas menulis dan menuangkan cerita ke dalam tulisan maka semakin baik.

Semakin detail tulisan dan kisah yang dituangkan, semakin baik. Dengan demikian, beberapa saat setelah proses menulis dan menuangkan segala emosi lewat tulisan ini selesai, tentunya akan ada waktu untuk melakukan review ulang atas tulisan tersebut.

Kita cukup melabelinya bahwa kita dalam keadaan sedih, bahagia, atau bersyukur sebagai perasaan pada saat itu. Tanpa harus terus-menerus memperhatikannya, bahkan mengingat-ingatnya setiap saat. Cukup hanya merasakannya sebagai peristiwa yang hadir ke dalam kehidupan kita silih berganti, tanpa harus terus terpaku pada momen-momen itu.

Dengan demikian, rasa sedih tidak akan menjadikannya trauma berkepanjangan, rasa bahagia juga dirasakan sekadarnya dan tidak berlebihan, dan rasa syukur akan membuat hati semakin bersyukur.

 

3.        Tuliskan Waktu atau Momennya

Saat menulis, cantumkan waktu atau momennya dengan tepat. Misalkan tanggal-bulan-tahun, jam, momen spesial saat itu. Semakin detail, semakin bagus.

Dengan mencantumkan keterangan waktu dan peristiwanya, akan membantu kita mengingatnya Ketika suatu saat tulisan tersebut dibuka Kembali untuk dibaca.

Setiap tulisan pasti mengandung hikmah, kenangan, dan peristiwa yang layak untuk dikenang. “Tuliskan mimpi, petakan masa depan” yang disampaikan oleh Teh Indari Mastuti.    

Memori-memori yang tertuang dalam tulisan ini akan membantu kita untuk mengingat kembali pada saat kita lupa akan kejadian yang pernah menimpa pada diri kita dahulu. Salah satu cara agar terhindar dari sifat pelupa.

  

4.        Pilih Waktu Menulis yang Tepat

Sebenarnya untuk menulis tidak ada batasan waktunya. Semua dikembalikan kepada pilihan masing-masing.

Ada yang nyaman di pagi hari, pada saat pikiran masih fresh sebelum sibuk dengan aktivitas harian. Untuk membangun mood dan energi positif, banyak orang yang memilih waktu di pagi untuk menulis.

Ada juga yang memilih untuk menulis pada saat malam hari sebelum tidur. Setelah melakukan aktivitas seharian, tentu banyak pengalaman dan cerita yang ingin dituliskan.

Tidak masalah, apa pun pilihan waktu untuk menulis, semua bisa menjadi pilihan. Asalkan kegiatan menulis ini dilakukan dengan teratur.

 

Demikianlah 4 cara melakukan self-healing dengan menulis yang seringkali menjadi pilihan seseorang untuk mendapatkan kesehatan mental yang seimbang. Menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menjadi salah satu solusi untuk sehat.

Indscript Kelas Nulis Bareng selain dapat menjadi wadah untuk melakukan self-healing, juga dapat untuk mengasah kemampuan menulis sehingga menghasilkan karya. Indscript Creative selalu menciptakan inovasi agar perempuan dapat menyadari bahwa kesehatan mental bagi perempuan itu sangat penting. Apabila kesehatan mental dapat tercapai maka perempuan akan mampu mendayagunakan kekuatannya, tidak hanya perannya dalam keluarga, tetapi juga untuk masyarakat luas. Selain Nubar, para perempuan juga dapat bergabung dengan Komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis yang digagas oleh Teh Indari Mastuti.

0 Comments